Sejarah & Perkembangan Hindu dan Buddha Di Indonesia
Makalah Ini Untuk Memenuhi Tugas Makalah
& Diskusi Kelas dalam Mata
Kuliah Hindu-Budha di Indonesia
Dosen Pembimbing :
Hj. Siti Nadroh, M.Ag.
Dosen Pembimbing :
Hj. Siti Nadroh, M.Ag.
Disusun Oleh:
Tri Indah Annisa As (1113032100039)
Pipit Fitrianti (1113032100030)
Ahmad Fauzy (1113032100006)
Ori Juanda (1113032100005)
Muniri (1113032100033)
FAKULTAS USHULUDDIN
JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA 4a
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
JAKARTA
2015
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH ……………………….............………..………...…...1
LATAR BELAKANG MASALAH ……………………….............………..………...…...1
RUMUSAN MASLAH …………………………………..............……………….………..2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kedatangan Awal Dan Pembawanya (Analisis Teori-Teori)…………….…..........….3
A. Kedatangan Awal Dan Pembawanya (Analisis Teori-Teori)…………….…..........….3
B. Interaksi Dengan Kebudayaan Indonesia
Dan Perkembangannya ……….......….…8
C.Persamaan Dan Perbedaan Dengan Hindu Dan Budha India …………..….......……9
D. Pengertian Hindu Dharma Dan Budha
Dharma ……………………….……............10
BAB III
PENUTUP
A . KESIMPULAN ……………………………………………………..……................…12
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..…….................….13
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..…….................….13
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Membicarakan tentang agama yang
hidup di Indonesia yaitu sebuah persoalan yang sudah sering kita diskusikan dan
sering kita bicarakan dalam perkuliahan Perbandingan Agama. Karena sudah
diketahui bahwa masyarakat Indonesia yaitu masyarakat yang beragama dan Agama
sebagai Identitas sosial yang akan berpengaruh dalam segala aspek yang
berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Apalagi Agama menjadi
point penting dalam keberadaannya di Indonesa.
Banyak agama yang tumbuh di
Indonesia yang menjadi agama Interlokal. Karena agama Hindu-Budha khususnya
bukan agama lokal, agama asli masyaraat Indonesia umumnya .
Agama merupakan fenomena sosial
kultural sebagai ekspresi religiusitas masyarakat beragama. Agama dalam konteks
sosial telah mengambil bagian dalam menentukan batas-batas identitas individu
dan masyarakat. Agama telah mengambil bagian pada saat yang paling penting pada
pengalaman kehidupan manusia.
Agama Hindu-Budha di Indonesia yaitu
agama yang salah satu menjadi identitas sosial yang diresmikan. Dalam kurung waktu
yang lama, agama ini memiliki pengaruh atas kebangsaan masyarakat Indonesia
atas segala aspek yang ada di Indonesia, contohnya: tentang keseniannya,
kebangsaannya, kepercayaannya, keberagamaannya.
Yang mana menjadi fokus pembahasan
yaitu Hindu Budha di Indonesia. Bagaimana agama Hindu Budha ini tumbuh di
Indonesia?.Siapa yang membawa agama Hindu-Budha di Indonesia? Dan bagaimana
agama Hindu-budha mudah berkembang di Indonesia dengan mudah membaur satu
dengan kebudayaan di Indoesia.
Dan dibawah ini akan dijelaskan
lebih rinci tentang masuk kedatangan awal agama Hindu budha di Indonesia, serta
cara Interaksi agama ini dalama kebermasyarakatan Indonesia.
A.
RUMUSAN MASALAH
1.
Teori apa saja yang mendukung datangnya Hindu-Budha di Indonesia?
2.
Dengan jalur apa agama Hindu-Buddha datang ke Indonesia ?
3.
Interaksi apa yang dilakukan agama Hindu-Buddha di Indonesia ?
4.
Akulturasi Hindu-Buddha apa
yang sudah bersatu dengan Kebudayaan Indonesia ?
5.
Apa yang di maksud dengan Hindu Dharma ?
6.
Apa yang di maksud dengan Budha Dharma ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI KEDATANGAN AWAL DAN PEMBAWAANNYA HINDU-BUDHA
DI INDONESIA
Agama Hindu-Budha masuk ke sekitar
abad ke 7 M, yang dibawa oleh para Rsi maupun para Bikhlu. Nenek moyang bangsa
Indonesia memasuki Indonesia dari daratan Cina Selatan, dengan melewati dua
jalur, yaitu jalur utara dan barat. Jalur utara melewati jpang, pilipin, dan
menyebrang di Sulawesi, Indonesia bagian Timur, Irian dan Melanesia, sedangkan
jalur Barat melewati Indo Cina, Siam, Malaya, serta menyebar di Sumatra, Jawa
dan Kalimantan.[1]
Indonesia yang letknya di jalur
posisi silang dua benua dan dua samudra, serta berada didekat selat malaka memiliki keuntungan salah satunya: Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing seperti, India, Cina,Arab, dan Persia.
Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha yang mana kedatangan
Hindu-Budha di Indonesia banyak para ilmuan sejarawan meneliti bagaimana
kedatangan Hindu-Budha di Indonesia. Dan banayak persepsi dan hipotesis
masuknya Hindu Budha di Indonesia.
Tiori tentang masuknya kebudayaan
HinduBudha di Indonesia pada dasarnya dapat dibagi dalam dua pandangan.
Pendapat pertama menekankan peran aktif dari orang-orang India dalammenyebarkan
Hindu-Budha (teori Waisya, teori Ksatria, teori Brahmana, pendapat kedua dalam
menyebarkan agama Hindu-Buha di Indonesia yaitu(teori Arus-Balik).
1.
Teori waisya
Teori Waisya dikemukakan oleh N.J Krom yang mengatakan bahwa
golongan Waisya (pedagang) merupakan golongan terbesar yang berperan dalam
menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu-Budha. Para pedagang yang sudah terlebih
dahulu menegnal Hindu-Budha datang ke Indonesia selain untuk berdagang mereka
juga memperkenalkan Hindu-Budha kepada masyarakat Indonesia.
Karena pelayaran dan perdagangan pada waktu itu bergantung pada
angin musim, maka dalam waktu tertentu mereka menetap di Indonesia jika angina
musim tidak mmungkinkan untuk kembali. Selama para pedagang India tersebut
tinggal meneta, memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuan-perempuan
pribumi. Dari sinilah pengaruh kbudayaan India menyebar dalam kehiupan
masyarakat Indonesia.
2.
Teori ksatria
Teori Ksatria ini berpendapat bahwa penyebaran kebudayaan
Hindu-Budha yang dilakukan oleh golongan Ksatria. Pendukung teori ksatria ini
yaitu:
a.
C.C. Berg menjelaskan bahwa golonan ksatria turut menyebarkan
kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Hipotesa ini menyebutkan bahwa disebabkan
di India terjadi kekacauan politik yaitu perang Brahmana dengan Ksatria, para
Ksatria yang kalah melarikan diri ke Indonesia. Mereka mendirikan kerajaan dan
menyebarkan agama Hindu.
Hipotesis Ksatria banyak mengandung kelemahan yaitu bahwa tidak
adanya bukti kolonisasi baik di India maupun di Indonesia. Dan kedudukan kaum
Ksatria dalam struktur masyarakat Hindu tidak memungkinkan menguasai masalah
agama hindu dan tidak Nampak pemindahan unsur masyarakat India (system kasta,
bentuk rumah, pergaulan dan sebagainya). Tidak mungkin para pelarian dapat
kedudukan sebagai raja di tempat yang baru.
3.
Teori Brahmna
Teori ini dikemukakn JC. Van Luer, FDK Bosch dan OW. Woltres yang
berpendapat bahw orang yang ahli agama Hindu adalah Brahmana. Oran Indonesia/
kepala suku aktif mendatangkan Brahmana untuk mengadakan upacaa abhiseka secara
Hindu, sehingga kepala suku menjadi mhaeaja. Dalam perkembangannya, para
brahmana akhirnya mejadi purohito (penasehat raja).
Teori ini tampak nya di anggap lebih mendekati kebenaran karena
agama Hindu bersifattertutup, dimana hanya diktahui kalangan brahmana.
4. Teori Sudra
Teori ini mengatakan bahwasanya agama Hindu
masuk ke Indonesia dibawa oleh orang Hindu yang berkasta Sudra, kerena mereka
hanya sebagai budak disana. Kemungkinan besar ia ke indonesia ingin mengubah
nasib. (Von Van Faber)
5.
Teori Arus Balik/ Nasional
Teori arus balik ini disebut teori Nasional ini muncul dikemukakan
JC.Van Leur, dimana sebagai dasar berfikir adalah hubungan antara dunia
maritime denga perdagangan. Hubungan dagang Indonesia dengan India yang
meningkat diikuti Bbrahmana untuk menyebarkan agama Hindu dan Buddha.
Orang-orang Indonesia yang tertarik dengan ajaran itu. Mengirimkan kaum
terpelajar ke India untuk berziarah dan menuntut ilmu. Setelah cukup lam,
mereka kembali ke Indonesia dan ikut
menyebarkan agama Hindu-buddha dengan mengunakan bahasa sendiri. Dengan
demikian ajaran agama lebih cepat diterima bangsa Indonesia.
Dan masuknya perama kali agama Budha di Indonesia banyak pandangan tentang kedatangannya. Salah
satunya yaitu pada abad pertama masehi sudah dikenal ‘’javadwipa’’ yang meliputi
jawa dan Sumatra sekarang. ‘suvarnadwipa’
yang mana untuk nama pulau Sumatra . dari sini dapat disimpulkan bahwa
sebelum abad kedua masehi, sudah terdapat hubungan antara india dan kpulauan
India.
Persebaran agama Budha di Indonesia atas usaha Bhikku Gunawan pada tahun 432M agama Budha berkembang di
pulau jawa. Gunawan adalah putera raja Kasmir yang melepaskan tahta untuk
menjadi bhikku. Pertama kali ia pergi ke Srilangka dan kemudian ke She-po
(jawa), dan berhasil mengembangkan agama budha disana.[2]
B. INTERAKSSI
HINDU-BUDHA DENGAN KEBUDAYAAN INDONESIA DAN PERKEMBANGANNYA
Kebudayaan Indonesia sekarang tidak terlepas dari kebudayan India
khususnya agama Hindu-Budha. Kebudayaan Indonesia menjadi akulturasi dengan
kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.
Para ahli sejarah menyimpulkan dengan segala kemungkinan yang ada bahwa
proses masuknya agama dan budaya Hindu Budha di Indonesia yaitu:
A.
Bangsa Indonesia bersifat pasif
Hal ini
memberikan pengertian bahwa masyarakat Indonesia hanya sekedar menerima budaya
dari India. Dengan demikia akan menimbulkan kesan bila telah terjadi pen
jajahan / kolonisasi yang dilakukan bangsa India baik secara langsung maupun
tidak langsung.
B.
Bangsa Indonesia bersifat aktif
Hal ini
memberika pengertian bahwa masyarakat Indonesia sendiri ikut aktif dalam
membawa dn menyebarkan agaa dan budaya Hindu Budha di nusantara. Salah satu
cara yaitu mengundang para Brahmana dari India untuk memperkenalkan agama dan budayanya di Indonesia.
Bersamaan
dengan masuk dan berkembangnya agama Hindu, masuk dan berkembang pula agama
Budha di Indonesia. Dalam penybaran agama Buddha, dikenal misi penyiaran agama
yang disebut Dharmadhuta. masuknya agama Budha diperkirakan pada abad 2 masehi.
Hal ini didukung adanya buki penemuan arca Budha dari perunggu di daerah Sempaa
(Sulsel).
Interaksi
Buddha di Indonesia dari kedatangan para Dharmadhuta ke Indonesia mendorong
banyak orang-orang pergi ke India, dan terdapat juga candi-candi dan ukiran
yang ada di Indonesia membuktikan bahwa pembuatanya bukanlah orang asing yang
berkebudayaan asing, melainan adalah orang Indonsia asli dengan mempergunakan
latar belakang kehidupan masyarakat dan kebudayaan asli. Diantaranya terdapat
candi Pawon, candi Kalasan.
C.
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN HINDU DAN BUDHA.
Agama Hindu-Budhha yaitu agama yang lahir dari kebudayaan yang sama
yang lahir di negri India. Jadinya dalam keagamaannya mereka memiliki persamaan
dan perbedaan. Yang kita ketahui bahwa Buddha lahir dari seorang yang awal
penganutnya agama Hindu. Jadi, tidak heran bahwa Buddha tidak memiliki perbedaan yang terlalu
jauh dan persamaan yang terlalu jauh:
1.
Agama hindu mengunakan bahasa sansekerta dan tulisan palawa yang
hanya di gunakan dan di mengerti oleh kaum Brahmana dan Ksatria saja. Sedangkan
pada agama Budha bahasa yang digunakan adalah bahasa keseharian yang dipakai
oleh Bhiksu dan Bhiksuni (pakrit).
2.
Agama hindu mengunakan kasta sedangkan agama Budha tidak mengenal
adanya kasta. Sehingga kedudukan pun di Agama Budha sama.
3.
Dalam agama Hindu Muncul sebagai perpaduan budaya bangsa Aria dan
Bangsa Dravida.
4.
Dalam agama Budha Muncul sebagai upaya pencarian jalan lain menuju
kesempurnaan yang dipimpin Sidharta.
5.
Dalam agama Hindu Kehidupan masyaakat dikelompokan menjadi 4
golongan yang disebut Kasta (kedudukan seseorang dalam masyarakat diterima
secara turun-menurun / di dasarkan pada keturunan).
6.
Jika di agama Budha Tidak diakui adanya kasta dan memandang
kedudukan seseorang dalam masyarakat adalah sama.
7.
Dibenarkan untuk mengadakan korban dalam agama Hindu sedangkan di
agama Budha tidak dibenarkan mengadakan Korban.
8.
Kitab suci agama Hindu yaitu Weda. Sedangkan agama Budha Kitab suci Tripitaka, dan Hindu mengakui 3
dewa Tertingi (Trimurti).
9.
Dalam agama Budha Sidharta Gautama sebagai pemimpin agama Budha.
10.
Sedangkan dalam agama Hindu yang bisa mempelajari agama Hindu hanya
kaum pendeta (Brahmana) .
11.
Agama budha dapat dipelajari dan diterima oleh semua orang tanpa
memandang kasta.
12.
Adanya pembedaan harkat dan martabat / hak dan kekwajiban seseorang
dalam agama Hindu.
13.
Sedangkan dalam agma Budha Tidak mengenal pembagian hak antara pria
dan wanita.
14.
Agama hinndu hanya bisa dipelajari dengan mengunakan bahasa
Sansekerta.
15.
Agama Budha disebarkan pada rakyat dengan mengunakan bahasa
Prakrit.
16.
Dalam Hindu Kesempurnaan (nirwana) dapat dicapai dengan bantuan
pendeta.
17.
Sedangkan Buddha Setiap orang dapat mencapai kesempurnaan asal
dapat mengendalikan diri sehingga terbebas dari samsara.
D.
PENGERTIAN HINDU DHARMA DAN BUDDHA DHARMA
a.
Hindu Dharma
Agama Hindu
Dharma atau Agama Tirtha ("agama Air Suci") adalah
sejenis agamaHindu yang umumnya diamalkan oleh kebanyakan
orang Bali di
Indonesia.[3] Hindu
Dharma adalah penamaan atas agama yang dianut oleh masyarakat Bali.
b.
Pengertian Buddha dan Dharma
Buddha berasal dari bahasa sansekerta budh berarti
menjadi sadar, kesadaran sepenuhnya; bijaksana, dikenal, diketahui, mengamati
dan mematuhi. (Arthur Antony Macdonell, practical Sanskrit Dictionary, Oxford
University Press, London, 1965).
Tegasnya Buddha
adalah seseorang yang telah mencapai penerangan atau pencerahan sempurna dan
sadar akan kebenaran kosmos serta alam semesta. “Hyang Buddha’’ adalah seorang
yang telah mencapai penerangan luhur, cakap dan bijak menuaikan karya-karya
kebajikan dan memperoleh kebijkasanaan kebenaran mengenai nirvana serta
mengumumkan doktrin sejati tentang kebebasan atau keselamatan kepada dunia
semesta sebelum parinirvana.
Hyang Buddha
yang berdasarkan sejarah bernama Shakyamuni pendiri Agama Buddha.
Hyang Buddha yang berdasarkan waktu kosmik ada banyak sekali dimulai
dari Dipankara Buddha.[4]
Pengertian Dharma
Hukum kebenaran, Agama, hal, hal-hal
apa saja mengenai agama Buddha. Berhubungan dengan ajaran agama Buddha sebagai
agama yang sempurna.
Dharma mengandung 4 (empat) makna
utama:
1. Doktrin
2. Hak,
keadilan, kebenaran
3. Kondisi
4. Barang
yang kelihatan atau phenomena.
Buddha Dharma adalah suatu ajaran
yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan pandangan terang yang dapat
membebaskan manusia dari kesesatan atau kegelapan batin dan unsur-unsur
agama, kebaktian, filosofis, psikologi, falsafah, kebatinan, metafisika, tata
sosial, etika dan sebagianya.
Ajaran Buddha Dharma di mulai oleh
Sang Buddha yang berdiam diri dan timbulah pikiran untuk mengajarkan dharmayang
didapatnya itu kepada orang lain. Yang awalnya di ajarinya kepada 5 murid
pertapa Sang Buddha.[5]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Agama Hindu-Budha masuk ke sekitar
abad ke 7 M, yang dibawa oleh para Rsi maupun para Bikhlu. Nenek moyang bangsa
Indonesia memasuki Indonesia dari daratan Cina Selatan, dengan melewati dua
jalur, yaitu jalur utara dan barat. Jalur utara melewati jpang, pilipin, dan
menyebrang di Sulawesi, Indonesia bagian Timur, Irian dan Melanesia, sedangkan
jalur Barat melewati Indo Cina, Siam, Malaya, serta menyebar di Sumatra, Jawa
dan Kalimantan.
Teori tentang masuknya kebudayaan
HinduBudha di Indonesia pada dasarnya dapat dibagi dalam dua pandangan.
Pendapat pertama menekankan peran aktif dari orang-orang India dalammenyebarkan
Hindu-Budha (teori Waisya, teori Ksatria, teori Brahmana, pendapat kedua dalam
menyebarkan agama Hindu-Budha di Indonesia yaitu (teori arus balik).
Interakssi Hindu-Budha Dengan Kebudayaan
Indonesia Dan Perkembangannya.Kebudayaan
Indonesia sekarang tidak terlepas dari kebudayan India khususnya agama
Hindu-Budha. Kebudayaan Indonesia menjadi akulturasi dengan kebudayaan
Hindu-Buddha di Indonesia. Contohnya
saja tentang seni dan kebudayaannya seperti candi an arca-arca.
Adapun Buddha Dharma yaitu suatu
bentuk Hukum kebenaran, Agama Buddha, hal-hal apa saja mengenai agama Buddha.
Berhubungan dengan ajaran agama Buddha sebagai agama yang sempurna.sedangkan
Hindu Dharma yaitu suatu bentuk sebutan bagi orang Hindu di Bali. Yang mana
Hindu Dharma merupakan hukum ajaran dalam agama hindu.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mukti. 1998. Agama-Agama di Dunia. Yogyakarta. IAIN
Sunan Kalijaga Press.
Drs Suwarto T.
1995. Buddha Dharma Mahayana. Jakarta. Majelis Agama Buddha Indonesia.
Hadiwijono, Harun. 1989. Agama Hindu dan Budhha. Jakarta.
Gunung Mulia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Hindu_Dharma,
diakses pada tanggal 01 april 2015
Tim Penyusun. 2003. Materi Kuliah Sejarah
Perkembangan Agama Buddha. Jakarta. CV. Dewi Kayana Abadi.
[1] Harun Hadiwijono, Agama Hindu dan Buddha, (Jakarta: Gunung
Mulia, 1989) hal.107-108
[2] Tim Penyusun, Materi Kuliah Sejarah Perkembangan Agama Buddh, (Jakarta:
CV. Dewi Kayana Abadi, 2003), hal: 261
[4] Drs. Suwarto T. “Buddha Dharma Mahayana” (Majelis Agama Buddha
Indonesia-Jakarta 1995)cet 1 hal 50
[5] Mukti ali. Agama-agama di Dunia. (Yogyakarta:1998. IAIN
Sunan Kalijaga Press). Hal. 111
Tidak ada komentar:
Posting Komentar