Minggu, 19 April 2015

(Resume Report) Ajaran Hindhu Dharma tentang Etika (Susila)



Ajaran Hindhu Dharma tentang Etika (Susila)

Filsafat Tat Twam Asi
Pengertian Cubhakarma (perbuatan baik) dan jenis-jenisnya
Pengertian Achubakarma (perbuatan tidak baik) dan jenis-jenisnya

Mitglied der Gruppe

Achmad Fauzy
Tri Indah Annisa
Muniri
Pipit Fitrianti
Ori Juanda

Filsafat Tat Twam Asi

Tat Twam Asi adalah kata-kata dalam filsafat Hindu yang mengajarkan tentang kesusilaan tanpa batas.
Tat Twam Asi terdiri dari tiga kata, yaitu :
1.     Tat berarti itu (dia)
2.     Twam berarti kamu
3.     Asi berarti adalah. Jadi, Tat Twam Asi artinya itu/dia adalah kamu, dan juga saya adalah kamu.

Makna “itu” menunjukan kepada Brahman, sedangkan makna “kamu” menurut weda menunjukan kepada Atman.
Tat Twam Asi berasal dari ajaran agama Hindu di India. Artinya : “aku adalah engkau, engkau adalah aku”. Filosofi yang termuat dari ajaran ini adalah bagaimana kita bisa berempati, merasakan apa yang tengah dirasakan oleh orang yang di dekat kita. Ketika kita menyakiti orang lain, maka diri kita pun tersakiti. Ketika kita mencela orang lain, maka kita pun tercela. Maka dari itu, bagaimana menghayati perasaan orang lain, bagaimana mereka berespon akibat dari tingkah laku kita, demikianlah hendaknya ajaran ini menjadi dasar dalam bertingkah laku.
Tata susila sering juga disebut dengan ethika(sopan santun). Ethika itu dapat diterapkan sesuai dengan tujuannya, bila manusia memiliki wiweka, yitu kemampuan membedakan dan memilih diantara yang baik dengan yang buruk , yang benar dengan yang salah dan lain sebagainya. Demikianlah tata susila dengan wiweka, keduanya saling melengkapi kegunaanya dalam hidup dan kehidupan ini.
Perguruan Weda lainnya memberikan penafsiran yang berbeda-beda mengenai kalimat tersebut:
1.     Suddhadwaita: kesatuan dalam "esensi" antara 'tat' dan diri individu; namun 'tat' adalah keseluruhan sementara sang diri hanyalah bagian.
2.     Wisistadwaita: identitas diri individu sebagai bagian dari keseluruhan yang dinyatakan oleh 'tat', yaitu Brahman.
3.     Dwaitadwaita: kesamaan dan perbedaan yang setara antara sang diri sebagai bagian dari suatu keseluruhan yang dinyatakan dengan 'tat'.
4.     Acintya Bheda Abheda: kesatuan dan perbedaan yang tak terpikirkan/sulit dibayangkan antara sang diri sebagai bagian dari keseluruhan yang dinyatakan dengan 'tat'.

Bentuk- bentuk ajaran tat twan asi

Tat Twam Asi adalah ajaran moral yang bernafaskan ajaran agama Hindu. Wujud nyata /riil dari ajaran ini dapat kita cermati dalam kehidupan dan prilaku keseharian dari umat manusia yang bersangkutan.
Jiwa sosial ini seharusnya diresapi dengan sinar-sinar kesusilaan tuntunan Tuhan dan tidak dibenarkan dengan jiwa kebendaan semata.
Ajaran Tat Twan Asi selain merupakan jiwa filsfat social, juga merupakan dasar dari tata susila Hindu di dalam usaha untuk mencapai perbaikan moral.
Ajaran agama yang menjadi dasar dan pedoman tata susila Hindu diantaranya adalah ajaran Tri Kaya Parisuhda.
Ajaran Tri Kaya Parisudha merupakan tiga kesusilaan yang penting sebagai bagian dari ajaran Dharma
Dengan demikian barang siapa yang dengan kesungguhan hati menganmalkan ajaranya itu sudah barang tentu akan selalu dalam keadaan selamat dan bahagia, karena ia selalu akan mendapat perlindungan dari perbuatanya yang baik itu.

Pengertian Cubhakarma (perbuatan baik) dan jenis-jenisnya

Cubhakarma adalah bahasa sanskerta yang berarti perbuatan baik. Cubhakarma terdiri dari 12 bagian yaitu:
Tri Kaya Parisudha, (Tri= 3, karya= perbuatan, parisudha= upaya penyucian)
1.     Berpikir yang benar (Manacika) - Satya Hrdaya - satunya pikiran
2.     Berkata yang benar (Wacika) - Satya Wacana - satunya tutur
3.     Berbuat yang benar (Kayika) - Satya Laksana - satunya laku.

Catur Paramita (empat bentuk budi luhur dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan)
1.     Maitri yaitu sifat suka menolong orang lain yang dalam kesusahan dengan ikhlas
2.     Karuna yaitu sifat kasih sayang dan cinta kepada sesama tanpa meminta balasan
3.     Mudita yaitu sifat simpatik dan ramah tamah menghormati oang lain dengan tulus
4.     Upeksa yaitu sifat mawas diri, tepa sarira, bisa menempatkan diri, rendah hati.

Panca Yama Bratha (lima jenis pengekangan diri sebagai upaya menjauhi larangan agama)
1.     Ahimsa yaitu Kasih kepada makhluk lain, tidak membunuh atau menganiaya
2.     Brahmacari yaitu Berguru dengan sungguh- sungguh, tidak melakukan hubungan kelamin (sanggama) selama menuntut ilmu.
3.     Satya yaitu Setia, pantang ingkar kepada janji
4.     Awyawaharika yaitu Cinta kedamaian, tidak suka bertengkar dan mengumbar bicara yang tidak bermanfaat
5.     Astenya yaitu Jujur, pantang melakukan pencurian.

Panca Nyama Bratha (lima macam pengendalian diri dalam tingkat mental untuk mencapai kesempurnaan dan kesucian bathin)
1.     Akrodha yaitu Tidak dikuasai oleh nafsu kemarahan.
2.     Guru Susrusa yaitu Hormat dan taat kepada guru serta patuh pada ajaran- ajarannya.
3.     Sauca yaitu Senantiasa menyucikan diri lahir batin.
4.     Aharalagawa yaitu Pengaturan makan (makanan bergizi) dan tidak hidup berfoya- foya/ boros.
5.     Apramada yaitu Tidak menyombongkan diri dan takabur.

Sad Paramita (enam jalan keutamaan untuk menuju keluhuran)
1.     Dana Paramita= memberi dana atau sedekah baik berupa materiil maupun spirituil
2.     Sila Paramita= berfikir, berkata, berbuat yang baik, suci dan luhur
3.     Ksanti Paramita= pikiran tenang, tahan terhadap penghinaan dan segala penyebab penyakit, terhadap orang dengki
4.     Wirya Paramita=keteguhan pikiran, hati, kata-kata dan perbuatan untuk membela dan melaksanakan kebenaran
5.     Dhyana Paramita artinya niat mempersatukan pikiran untuk menelaah dan mencari jawaban atas kebenaran. Juga berarti pemusatan pikiran terutama kepada Hyang Widhi dan cita-cita luhur untuk keselamatan
6.     Pradnya Paramita artinyaa kebijaksanaan dalam menimbang-nimbang suatu kebenaran.

Catur Aiswarya (kerohanian yang dapat menimbulkan kesenangan lahir batin)
1.     Dharma= segala perbuatan yang selalu didasari atas kebenaran
2.     Jnana= pengetahuan atau kebijaksanaan lahir batin yang berguna demi kehidupan seluruh umat manusia.
3.     Wairagya= tidak ingin terhadap kemegahan duniawi, misalnya tidak berharap-harap menjadi hartawan
4.     Aiswarya= kebahagiaan dan kesejahteraan yang didapatkan dengan cara (jalan) yang baik atau halal sesuai dengan hukum atau ketentuan agama serta hukum yang berlaku di dalam masyarakat dan negara.
Asta Siddhi (8 ajaran kerohanian untuk mencapai kesempurnaan)
1.     Dana= senang melakukan amal dan derma
2.     Adnyana= rajin memperdalam ajaran kerohanian (ketuhanan)
3.     Sabda= dapat mendengar wahyu karena intuisinya yang telah mekar
4.     Tarka= dapat merasakan kebahagiaan dan ketntraman dalam semadhi
5.     Adyatmika Dukha= dapat mengatasi segala macam gangguan pikiran yang tidak baik
6.     Adidewika Dukha= dapat mengatasi segala macam penyakit seperti: kesusahan yang berasal dari hal-hal yang gaib, contoh: kesurupan, ayan, gila, dan sebagainya.
7.     Adi Boktika= dapat mengatasi kesusahan yang berasal dari roh-roh halus, racun dan orang-orang sakti
8.     Saurdha= kemampuan yang setingkat dengan yogiswara yang telah mencapai kelepasan.

Nawa Sanga (setia terhadap keluarga dan rumah tangga)
1.     Andrayuga= mahir dalam ilmu dan dharma
2.     Guna bhiksama= jujur terhadap harta majikan
3.     Widagahaprasana= mempunyai batin yang tenang dan sabar
4.     Wirotasadarana= berani bertindak berdasarkan hukum
5.     Kratarajhita= mahir dalam ilmu pemerintahan
6.     Tiagaprassana= tidak pernah menolak perintah
7.     Curalaksana= bertindak cepat, tepat dan tangkas
8.     Curapratyayana= perwira dalam perang.

Dasa Yama Bratha (sepuluh macam pengendalian diri)
1.     Anresangsya/Arimbhawa= tidak mementingkan diri sendiri
2.     Ksama= suka mengampuni dan  dan tahan uji dalam kehidupan
3.     Satya= setia kepada ucapan sehingga menyenangkan setiap orang
4.     Ahimsa= tidak membunuh
5.     Dama= menasehati diri sendiri
6.     Arjawa= jujur dan mempertahankan kebenaran
7.     Priti= cinta kasih sayang terhadap sesama mahluk
8.     Prasada= berfikir dan berhati suci dan tanpa pamerih
9.     Madurya= ramah tamah, lemah lembut dan sopan santun
10.                        Mardhawa= rendah hati, tidak sombong dan berfikir halus.

Dasa Nyama Bratha
1.     Dhana= suka berderma, beramal saleh tanpa pamerih
2.     Ijya= pemujaan dan sujud kehadapan Hyang Widhi dan leluhur
3.     Tapa= melatih diri untuk daya tahan dari emosi yang buruk agar dapat mencapai ketenangan batin
4.     Dhyana= tekun memusatkan pikiran terhadap Hyang Widhi
5.     Upasthanigraha= mengendalikan hawa nafsu
6.     Swadhyaya= tekun mempelajari ajaran-ajaran suci khususnya
7.     Bratha= taat akan sumpah atau janji
8.     Upawasa= berpuasa atau berpantang terhadap sesuatu makanan/minuman yang dilarang oleh agama
9.     Mona= membatasi perkataan
10.                        Sanana= tekun melakukan penyician diri pada tiap-tiap hari dengan cara mandi dan sembahyang.

Dasa Dharma
1.     Sauca= murni rohani dan jasmani
2.     Indriyanigraha= mengekang indriya/nafsu
3.     Hrih= tahu dengan rasa malu
4.     Widya= bersifat bijaksana
5.     Satya= jujur dan setia terhadap kebenaran
6.     Akrodha= sabar atau mengekang kemarahan
7.     Drti= murni dalam bathin
8.     Ksama= suka mengampuni
9.     Dama= kuat mengendalikan pikiran
10.                        Asteya artinya tidak melakukan kecurangan.

Dasa Paramartha (ajaran kerohanian yang menuntun mencapai moksa)
1.     Tapa= pengendalian diri lahir dan bathin
2.     Bratha= mengekang hawa nafsu
3.     Samadhi= konsentrasi pikiran kepada Tuhan
4.     Santa= selalu senang dan jujur
5.     Sanmata= tetap bercita-cita dan bertujuan terhadap kebaikan
6.     Karuna= kasih sayang terhadap sesama makhluk hidup
7.     Karuni= belas kasihan terhadap tumbuh-tumbuhan, barang dan sebagainya
8.     Upeksa= dapat membedakan benar dan salah, baik dan buruk
9.     Mudhita= selalu berusaha untuk dapat menyenangkan hati oranglain
10.                        Maitri artinya suka mencari persahabatan atas dasar saling hormat menghormati.

Pengertian Achubakarma (perbuatan tidak baik) dan jenis-jenisnya

Acubhakarma adlah segala tingkah laku yang tidak baik yang selalu menyimpang dengan Cubhakarma (perbuatan baik). Acubhakarma (perbuatan tidak baik) ini, merupakan sumber dari kedursilaan, yaitu segala bentuk perbuatan yang selalu bertentangan dengan susila atau dharma dan selalu cenderung mengarah kepada kejahatan. Semua jenis perbuatan yang tergolong acubhakarma ini merupakan larangan-larangan yang harus dihindari di dalam hidup ini. Karena semua bentuk perbuatan acubhakarma ini menyebabkan manusia berdosa dan hidup menderita.

Achubakarma (perbuatan tidak baik)

1. Tri Mala (tiga bentuk prilaku manusia yang sangat kotor)
1.     Kasmala= perbuatan yang hina dan kotor
2.     Mada= perkataan, pembicaraan yang dusta dan kotor
3.     Moha= pikiran, perasaan yang curang dan angkuh.

2. Catur Pataka (tingkatan dosa sesuai dengan jenis karma yang dlakukan)
1.     Pataka yang terdiri dari Brunaha (menggugurkan bayi dalam kandungan)
2.     Purusaghna (Menyakiti orang)
3.     Kaniya Cora (mencuri perempuan pingitan)
4.     Agrayajaka (bersuami isteri melewati kakak)
5.     Ajnatasamwatsarika (bercocok tanam tanpa masanya)
6.     Upa Pataka terdiri dariGowadha (membunuh sapi)
7.     Juwatiwadha (membunuh gadis)
8.     Balawadha (membunuh anak)
9.     Agaradaha (membakar rumah/merampok)
10.                        Maha Pataka terdiri dari Brahmanawadha (membunuh orang suci/pendeta)
11.                        Surapana (meminum alkohol/mabuk), Swarnastya (mencuri emas)
12.                        Kanyawighna (memperkosa gadis)
13.                        Guruwadha (membunuh guru)
14.                        Ati Pataka terdiri dari Swaputribhajana (memperkosa saudara perempuan)
15.                        Matrabhajana (memperkosa ibu)
16.                        dan Lingagrahana (merusak tempat suci).


3. Panca Bahya Tusti (kepuasan keduniawian)
1.     Aryana= senang mengumpulkan harta kekayaan tanpa menghitung baik buruk dan dosa yang ditempuhnya
2.     Raksasa= melindungi harta dengan jalan segala macam upaya
3.     Ksaya= takut akan berkurangnya harta benda dan kesenangannya sehingga sifatnya seing menjadi kikir
4.     Sangga= suka mencari kekasih dan melakukan hubungan sex
5.     Hingsa= suka membunuh dan menyakiti hati makhluk lain.

4. Panca Wiparyaya (kesalahan yang dilakukan tanpa disadari yang menimbulkan sensara)
1.     Tamah= selalu mengharap-harapkan mendapatkan kenikmatan lahiriah
2.     Moha= selalu mengharap-harapkan agar dapat kekuasaan dan kesaktian bathiniah
3.     Maha Moha= selalu mengharap-harapkan agar dapat menguasai kenikmatan seperti yang tersebut dalam tamah dan moha
4.     Tamisra= selelu berharap ingin mendapatkan kesenangan akhirat
5.     Anda Tamisra= sangat berduka dengan sesuatu yang telah hilang.

5. Sad Ripu (musuh yang datang dari sifat manusia)
1.     Kama= sifat penuh nafsu indriya
2.     Lobha= sifat loba dan serakah
3.     Krodha= sifat kejam dan pemarah
4.     Mada adalah sifat mabuk dan kegila-gilaan
5.     Moha adalah sifat bingung dan angkuh
6.     Matsarya adalah sifat dengki dan irihati.

6. Sad Atatayi (macam-macam pembunuhan)
1.     Agnida= membakar milik orang lain
2.     Wisada= meracun orang lain
3.     Atharwa= melakukan ilmu hitam
4.     Sastraghna= garong/merampok
5.     Dratikrama= memperkosa kehormatan orang lain
6.     Rajapisuna= suka memfitnah.

7. Sapta Timira (7 macam pikiran kacau)
1.     Surupa= gelap/mabuk karena ketampanan
2.     Dhana= gelap/mabuk karena kekayaan
3.     Guna= gelap/mabuk karena kepandaian
4.     Kulina= gelap/mabuk karena keturunan
5.     Yowana= gelap/mabuk karena keremajaan
6.     Kasuran= gelap/mabuk karena kemenangan
7.     Sura= mabuk karena minuman keras. 

8. Dasa Mala (10 macam sifat kotor yang terdapat pada manusia)
1.     Tandri= orang sakit-sakitan
2.     Kleda= orang yang berputus asa
3.     Leja= orang yang tamak dan lekat cinta
4.     Kuhaka= orang yang pemarah, congkak dan sombong
5.     Metraya= orang yang pandai berolok-olok supaya dapat mempengaruhi teman (seseorang)
6.     Megata= orang yang bersifat lain di mulut dan lain di hati
7.     Ragastri= orang yang bermata keranjang
8.     Kutila= orang penipu dan plintat-plintut
9.     Bhaksa Bhuwana= orang yang suka menyiksa dan menyakiti sesama makhluk.
10.                        Kimburu= orang pendengki dan iri hati.